Saat seluruh media perutnya penuh dengan demonstasi...
Sangat jelas berkibar bendera berbagai
golongan...
Yang demo, yang didemo, yang amankan
demo...
Sangat jelas bagi para penyaksi, mereka
sama-sama anak negeri!
Mendarat di mata, tampak kayu dan
senjata menari...
Batu hilir mudik dibatasi kawat
berduri...
Api menyala, terbakar sana-sini...
Saling pukul, lemparkan itu-ini...
Mana utara...
Mana selatan...
Mana timur...
Mana barat...
Mendarat di hati...
Semua punya tuhan!
Mendarat di nurani...
Semua punya cinta!
Memberontak pada ruang dan waktu...
Mencoba menata dan menyusun yang mungkin
tercecer...
Mengais dengan sisa daya dan sadar...
Terbanting, kusetubuhi bumi!
Prihatin pada semua, korban...
Kebencian...
Egoisme...
Rasa takut...
Kesalahpahaman...
Prasangka...
Apatis...
Keserakahan...
Dan segala kejahatan!
Nakalku, nakal biasa laki-laki...
Yang tak sanggup membeli di kalisari
atau dolly...
Yang lebih memilih aman dengan cuma
orgasme bin onani!
Tapi, bila tretes sediakan taman, aku
tak tahu lagi...
Sesungguhnya aku sadar akan diri ini...
Tapi tak mau aku munafik!
Sesungguhnya aku sangat rindu...
Pada semua yang ada di diri nya!
(Malang,
8 Agustus 2012, 19:27 wib)
No comments:
Post a Comment