Suara lirih apa itu?
Menyeruak di antara daun kering dan
patahnya ranting...
Duka dari mana itu?
Merayap di antara bisu ombak dan karang
bertebing...
Jerit siapa pula itu?
Terdengar dari sela-sela geram mesin
perahu beriring...
Kemana pergi sendu itu?
Terjepit selat ke dasar samudera, suaranya
hilang setelah melengking...
Dalam misteri tak berujung, bermuntah
tanya akan-nya…
Nama apa itu pula?
Ada apa di tengah sana itu?
Entah, pertama ternoda dirinya?
Entah, akhirnya mereka bernafsu?
Goverment tancapkan cagar alam di
jidatnya!
Tetap saja…
Terjajah!
Diteliti!
Dipelototi!
Dibelah!
Dikotaki setiap jengkal tubuhnya!
Tak ada lagi tanya atas misteri, semua
jadi tak tau diri atasnya!
Apa masih bisa begitu?
Apa masih seharga segitu dirinya?
Teluk Semut diinjak para wisatawan!
Segoro Anakan keruh oleh lumpur bagai peceren!
Ia tak lagi perawan!
Ia bukan lagi perjaka tulen!
Jangan kau beber indah setiap jengkal
tubuhnya!
Memajang dirinya bagai pekerja seks
kelas dunia!
Bila kemudian merangsang sahwat
pelancong atas indahnya?
Bakal jadi komoditi murahan dengan
rupiah seikhlasnya!
Asa kembalikan ke muasal misterinya...
Butuh galian singset super rapet untuk
perawannya!
Asa kembalikan muasal fungsinya...
Butuh obat kuat super sehat, untuk ereksi
perjakanya!