Thursday, May 12, 2011

DESTA TAMBAH KAPITU SAMA DENGAN KANEM


Desta dengan nafas kemaraunya berlari ke timur laut
Meninggalkan jejak badai pasang biru tua di laut tenggara
Di ujung hari, Batara Yamadipati bertolak pinggang
Di pucuk bukit ia berteriak...
"Walau kau miliki Sotya Sinara Wadi, tak mau kau kenal lagi! Robek hatimu tersakiti, bertemu saja kau tak sudi!"

Sementara itu Kapitu berlari dari barat, entah hendak kemana, tak jelas
Membelah alam dengan mewahnya hujan deras, membekas topan dan prahara
Di ujung lain, Batara Endra tak mau kalah ikut berkoar
Lantang ia bersuara...
"Walau kau kadang ragu, sekali dekat, ia milikmu! Kaulah pemilik Wisa Kentas Ing Maruta!"

Sudah suratan saat Desta membuahi Kapitu waktu hujan barat daya
Tangisan pertama Kanem bagai gemuruh bayu bergeser, barat ke timur, tinggalkan tapak petir dan dingin setiap waktu
Di puncak tertinggi Batara Guru berdiri sedikit terbungkuk
Urat lehernya tampak saat ia berkata...
"Walau kesepian adalah takutmu, Rasa Mulya Kasucian adalah milikmu!"

Batara Maharesi dengan beban berat dipundaknya, selalu saja banyak bicara
Di tengah bintang-bintang, mencoba menggurui Desta bagaimana mencari nafkah, agar tak celaka dan tak difitnah
Di bawah bayang Yamadipati yang terus saja menghitung karma
Ditemani dua anjing bermata empat yang jadi pagar barisan para roh
Seorang pengetuk palu pengadilan kematian, depan pintu neraka dan surga...

Batara Citragatra bertombak ligan terhunus, walau waspada tetap saja angkuh dan sombong
Di panasnya lingkar api, mencoba mendikte Kapitu cara bicara, terbiasa atas cemooh dan sadar atas keadaan agar capai bahagia
Di bawah bayang Endra penguasa Junggringsalaka, penguasa pelaminan dari para dewa
Yang duduk diatas putihnya Airawata sambil memegang tongkat petir
Seorang pemimpin delapan dewa elemen alam...

Batara Sakri setia akan kesanggupannya, selalu harus terpenuhi kehendaknya
Di terangnya rembulan, mengajari Kanem agar lahir batin berbudi luhur, tak mudah tersinggung dan bersuara merdu
Di bawah bayang Guru yang tercipta dari cahaya gemerlap
Bertaring, berlengan empat sambil berdiri di atas Nandini
Seorang pengatur wahyu, penguasa kayangan dan penguasa para dewa...

Desta tambah Kapitu sama dengan Kanem...
Tunggak semi, satria wirang dan satri wibawa adalah ibarat hidup!

Desta tambah Kapitu sama dengan Kanem...
Ketug lindu, trenggana abro ing wiyat dan lesus awor lan pancawara menjadi bulan!
Desta tambah Kapitu sama dengan Kanem...
Hiduplah dengan hidup yang luas!

 Malang, 24 Mei 2011, 12:42 WIB

No comments: