Desta dengan nafas kemaraunya berlari ke timur laut
Meninggalkan
jejak badai pasang biru tua di laut tenggara
Di
ujung hari, Batara Yamadipati bertolak pinggang
Di
pucuk bukit ia berteriak...
"Walau
kau miliki Sotya Sinara Wadi, tak mau kau kenal lagi! Robek hatimu tersakiti,
bertemu saja kau tak sudi!"
Sementara
itu Kapitu berlari dari barat, entah hendak kemana, tak jelas
Membelah
alam dengan mewahnya hujan deras, membekas topan dan prahara
Di
ujung lain, Batara Endra tak mau kalah ikut berkoar
Lantang
ia bersuara...
"Walau
kau kadang ragu, sekali dekat, ia milikmu! Kaulah pemilik Wisa Kentas Ing
Maruta!"
Sudah
suratan saat Desta membuahi Kapitu waktu hujan barat daya
Tangisan
pertama Kanem bagai gemuruh bayu bergeser, barat ke timur, tinggalkan tapak
petir dan dingin setiap waktu
Di
puncak tertinggi Batara Guru berdiri sedikit terbungkuk
Urat
lehernya tampak saat ia berkata...
"Walau
kesepian adalah takutmu, Rasa Mulya Kasucian adalah milikmu!"
Batara
Maharesi dengan beban berat dipundaknya, selalu saja banyak bicara
Di
tengah bintang-bintang, mencoba menggurui Desta bagaimana mencari nafkah, agar
tak celaka dan tak difitnah
Di
bawah bayang Yamadipati yang terus saja menghitung karma
Ditemani
dua anjing bermata empat yang jadi pagar barisan para roh
Seorang
pengetuk palu pengadilan kematian, depan pintu neraka dan surga...
Batara
Citragatra bertombak ligan terhunus, walau waspada tetap saja angkuh dan
sombong
Di
panasnya lingkar api, mencoba mendikte Kapitu cara bicara, terbiasa atas cemooh
dan sadar atas keadaan agar capai bahagia
Di
bawah bayang Endra penguasa Junggringsalaka, penguasa pelaminan dari para dewa
Yang
duduk diatas putihnya Airawata sambil memegang tongkat petir
Seorang
pemimpin delapan dewa elemen alam...
Batara
Sakri setia akan kesanggupannya, selalu harus terpenuhi kehendaknya
Di
terangnya rembulan, mengajari Kanem agar lahir batin berbudi luhur, tak mudah
tersinggung dan bersuara merdu
Di
bawah bayang Guru yang tercipta dari cahaya gemerlap
Bertaring,
berlengan empat sambil berdiri di atas Nandini
Seorang
pengatur wahyu, penguasa kayangan dan penguasa para dewa...
Desta
tambah Kapitu sama dengan Kanem...
Tunggak
semi, satria wirang dan satri wibawa adalah ibarat hidup!
Desta
tambah Kapitu sama dengan Kanem...
Ketug
lindu, trenggana abro ing wiyat dan lesus awor lan pancawara menjadi bulan!
Desta
tambah Kapitu sama dengan Kanem...
Hiduplah
dengan hidup yang luas!
Malang, 24 Mei
2011, 12:42 WIB
No comments:
Post a Comment