15-an ublik satu persatu menyala temaram...
Perlahan membuat aku tenggelam...
Semakin lama semakin dalam...
Masuki pelukan kekuasaan sang alam
malam...
Lembut asap tipisnya berulang
menamparku...
Hadirkan wajah-wajah anak-anak
negeriku...
Tak tentu namanya, asalnya pun ku tak
tahu!
Tapi ada!
Tapi nyata!
Di tengah kotaku?!
Saat tak sedikit mengeluh hanya berlauk
tahu dan tempe...
15-an ublik menyantap usus ayam
dan lele!
Saat meledak ribut-ribut soal minyak
tanah, BBM dan El-Pe-Ge...
15-an ublik memilih ranting
kering, bijak bukan kere!
Saat banyak mata curiga di tiap rumah
kawasan elite...
15-an ublik ikhlas tebarkan senyum
kebersamaan, tak pusing pikirkan uang DePe!
Saat orang berduit bingung pilih hotel
berbintang dan ber-ACe...
15-an ublik beratap jutaan bintang,
segarnya bayu belai tidur tanpa tampilan parlente!
15-an ublik bagai anak negeri...
Tertidur di banyak pilihan teras kota
ini!
15-an ublik bagai anak negeri...
Hangat diselimuti pelukan ibu pertiwi!
15-an ublik bagai anak negeri...
Merajut banyak asa tak pernah mau
sendiri!
15-an ublik bagai anak negeri...
Subuh bergerak wujudkan mimpi-mimpi!
(Malang,
07 juli 2012, 19:51 wib)